Kamis, 19 September 2019

Lomba Bercerita







Cerita adalah seseorang dimana ia mengungkapkan apa yang ia baca, rasakan dan dari pengalaman. Ungkapan yang ingin orang lain dengar atau dia yang mengeluarkan apa yang ada dalam isi kepalanya . Bercerita bisa dilakukan oleh orang tua dan bisa oleh anak kecil.
Hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan yaitu lomba bercerita untuk tingkat SD. Banayak SD yang mengirim anak didiknya untuk mengikuti lomba bercerita di Dinas Kearsipan Perpustakaan.
Lomba bercerita yang di selenggarakan tanggal 17 September 2019 menampilkan beberapa bakat bercerita oleh adik-adik kita. Beberapa judul cerita diantaranya :

  1. Ciung Wanara
  2. Sangkuriang
  3. Telaga Warna
  4. Maling Kundang
  5. Putri Bungo Jumpa
  6. Nyi Roro Kidul 
  7. Lutung Kasarung
  8. Batu Merah Cimerang 
Bersambung ......

Jumat, 26 Juli 2019

Program Literasi untuk Meningkatkan Minat Baca, Menulis dan Berhitung

UNDA Literasi Kecamatan Ibun melaksanakan pengukuhan bunda literasi desa tingkat Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Kamis (25/7/2019). Pengukuhan dilaksanakan di Kecamatan Ibun, dengan dihadiri sejumlah pihak.
Bunda Literasi Kecamatan Ibun Hj. Rina Nurjanah, S.Pd., M.Si., mengatakan, dalam pelaksanaan pengukuhan bunda literasi desa tingkat Kecamatan Ibun itu untuk membangkitkan minat baca masyarakat di wilayah kerjanya.
"Untuk diketahui, literasi merupakan kegiatan membaca, menulis dan berhitung. Namun sayang kegiatan ini sudah mulai berkurang karena masyarakat, khususnya anak-anak sudah terpengaruhi oleh gadget yang lebih seru dengan berbagai permainan yang tersedia," kata Rina kepada galamedianews.com di Ibun, Kamis.
Untuk itu, imbuh Rina, melalui program literasi Pemerintah Kabupaten Bandung dengan liding sektor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bandung turut menghadiri acara tersebut.
"Untuk kepentingan literasi itu, kami sebagai bunda
literasi Kecamatan Ibun mengukuhkan bunda literasi desa se-Kecamatan Ibun yang terdiri dari 12 desa," jelas Rina.
Rina mengungkapkan, dilaksanakan pengukuhan terhadap bunda literasi desa itu bertujuan untuk menumbuh kembangkan kegiatan literasi di masyarakat, sekolah dan terutama di lingkungan keluarga.
"Kita juga turut melaksanakan gerakan ayah bunda untuk membacakan buku sebelum tidur. Ini harus ditumbuhkan lagi agar anak mendapat wawasan yang luas. Tujuan akhirnya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di masing-masing kecamatan melalui sumber daya manusia (SDM). Dalam pelaksanaannya, diharapkan berdampingan dengan perkembangan informasi dan teknologi (IT)," pungkasnya.
http://www.galamedianews.com/bandung-raya/229239/program-literasi-untuk-meningkatkan-minat-baca-menulis-dan-berhitung.html

Tim Verifikasi: Perpustakaan SMA 3 Sukabumi Terbaik di Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keberadaan perpustakaan SMA Negeri 3 Sukabumi menjadi yang terbaik di Jawa Barat dan dikutkan dalam lomba tingkat nasional. Sebabnya sekolah tersebut menerapkan sejumlah inovasi pelayanan sehingga pelajar betah berada di perpustakaan.
‘’Kami mendengar program dan melihat perpustakaan di sekolah banyak inovasi yang menarik serta melibatkan siswa,’’ ujar Sri Sularsih, Ketua Tim Verifikasi Penilaian Lomba Perpustakaan Tingkat Nasional di SMA Negeri 3 Sukabumi, Jumat (26/7). Inovasi ini dengan adanya jargon yang membuat pelajar tertarik ke perpustakaan dan tidak mengajak secara konvensional yang dinilai membosankan.
Selain itu kata Sri, perpustakaan di sekolah juga menyiapkan bahan bacaan yang banyak dan tersedia pojok baca di kelas. Keberadaan perpusataan di SMA 3 Sukabumi mendapatkan dukungan dari pimpinan daerah, dinas perpustakaan, sekolah dan siswa yang memiliki semangat literasi.
Sri menerangkan, SMA 3 Sukabumi akan bersaing dalam ajang lomba perpustakaan sekolah tingkat nasional. Rencananya pengumuman pemenang akan disampaikan pada 18 Agustus 2019
'' Kota Sukabumi mendapatkan kepercayaan dikunjungi untuk dilakukan verifikasi lomba perpustakaan tingkat nasional,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saar menerima tim penilai lomba perpustakaan di Balai Kota Sukabumi, Hal ini dikarenakan SMA Negeri 3 Sukabumi mewakili Jawa Barat di tingkat nasional.
Pada tahun sebelumnya kata Fahmi, Kota Sukabumi sempat menghantarkan SMA Negeri 2 Sukabumi ke tingkat nasional. Harapannya pada 2019 ini Perpusatakaan SMA 3 Sukabumi bisa menjadi juara dalam ajang perlombaam.
Hadirnya tim penilai lomba perpustakaan terang Fahmi, diharapkan juga melakukan pembinaan. Sehingga perpustakaan di sekolah yang ada di Kota Sukabumi bisa menjadi perpustakaan terbaik.
Menurut Fahmi, SMA 3 Sukabumi menjadi perpustakaan unggulan di lingkungan sekolah yang ada di Kota Sukabumi. Hal ini ditandai dengan adanya inovasi pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan di sekolah tersebut.
Misalnya kata Fahmi, adanya Komonitas Sepeda Perpustakaan (Sikasep) dan Gerakan Literasi (sigelis). Beberapa inovasi yang dilakukan perpustakaan SMA 3 Sukabumi ini menunjukkan perpustakaan yang ramah siswa.
Fahmi menuturkan, program literasi merupakan salah satu prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Kebijakan ini merupakan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong generasi beradab yang cinta pada buku.
Selain perpustkaan sekolah lanjut Fahmi, pemkot juga .embangun tiga perpustakaan di kelurahan. Targetnya setiap tahun ada penambahan sarana tersebut sehingga seluruh kelurahan terfasilitasi perpustakaan agar memudahkan masyarakat.
Selanjutnya kata Fahmi, di Kelurahan sport center akan ditempatkan pojok baca untuk mendukung gerakan pemerintah pusat memperkuat masyarakat agar lebih mencintai membaca buku.

sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/pv985t349/tim-verifikasi-perpustakaan-sma-3-sukabumi-terbaik-di-jabar

Minggu, 28 April 2019

Perpusnas Gelar Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan TIK


POSBELITUNG.COM-- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengadakan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Komunikasi dan Informatika (TIK) untuk Layanan Perpustakaan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Hatika, Tanjunpandan, Belitung itu berlangsung Senin (22/4/2019) hingga Kamis (25/4/2019) mendatang.

Acara dibuka dibuka Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Dr Ir Rofiko MTP dan Pustakawan Ahli Utama Dra Fathmi SS. Adapun peserta berjumlah 50 orang, terdiri dari empat peserta perwakilan perpustakaan provinsi, perpustakaan kabupaten yakni Bangka dan Belitung masing-masing 16 orang, serta Belitung Timur sebanyak 14 peserta.

"Maksud Bimtek ini adalah memberi pelatihan kepada pihak pemerintah provinsi dan kabupaten penerima manfaat program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial," ujar Rofiko dalam sambutannya.

Rofiko menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, peran perpustakaan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam peraturan perundangan secara tegas dijelaskan, masyarakat memiliki hak dalam memperoleh layanan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan.

Hal ini juga berlaku untuk masyarakat disabilitas yang mempunyai keterbatasan fisik maupun sosial serta masyarakat yang terisolasi dan terpencil. Pemerintah berkewajiban menggerakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

Selain menciptakan pembelajaran sepanjang hayat, perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat belajar masyarakat, wahana dalam mencari informasi, serta rekreasi yang tidak hanya mencerdaskan naumun juga memberdayakan. Ini tentunya memberikan manfaat dan berdampak langsung pada peningkan kualitas dan taraf hidup.

"Bila masyarakat sudah menyadari dan merasakan secara langsung manfaat layanan perpustakaan bagi kehidupannya, maka dengan sendirinya tingkat kegemaran membaca akan meningkat," ujar Rofiko.

Ia menambahkan, tingkat pemberdayaan perpustakaan yang tinggi merupakan wujud dari kemampuan literasi masyarakat suatu negara. Dalam memberikan layanan kepada pemustaka, pemerintah wajib menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi terkini.

Guna meningkatkan kualitas layanan, perpustakaan dapat berkerja sama dengan berbagai pihak, masyarakat, maupun swasta. Peran serta mereka bisa berupa pembentukan, pengelolahan, penyelenggaraan, pengembangan, dan pengawasan.

Menurut Rofiko, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola dan masyarakat. Tujuannya agar dalam memberikan layanan, perpustakaan mampu memahami kebutuhan serta memberikan inovasi. (*)



Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Perpusnas Gelar Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan TIK, http://belitung.tribunnews.com/2019/04/22/perpusnas-gelar-bimtek-strategi-pengembangan-perpustakaan-dan-tik.

Editor: nurhayati

Perpustakaan Kota Jogja Berikan Penghargaan pada Pegiat Literasi


Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Ddaerah Kota Jogja, Wahyu Hendratmoko, menyerahkan penghargaan kepada pegiat literasi, pemustaka, dan contributor pengembang literasi, dalam rangka perayaan World Story Telling Day, Senin (22/4/2019). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Harianjogja.com, JOGJA-Dalam rangka merayakan Worls Story Telling Day, perpustakaan Kota Jogja menyerahkan penghargaan bagi pegiat literasi, pemustaka, dan kontributor pengembang literasi yang berperan dalam perkembangan story telling di Kota Jogja, Senin (22/4/2019).

Kegiatan story telling telah diselenggarakan dan menjadi bagian dari layanan Perpustakaan Kota Jogja, baik perpustakaan di Kotabaru, Pevita dan keliling, telah menyediakan materi dan pustakawan yang siap mendongeng untuk pemustaka.


Adapun pemberian penghargaan ini dibagi dalam beberapa kategori, pertama, Pegiat Literasi Perpustakaan Kota Jogja, diberikan kepada Widianto dan Said Harmansyah. Kedua, Pemustaka Terbaik Perpustakaan Kota Jogja, diberikan kepada Kristiawan Budianto.
Ketiga, Kontributor Pengembang Literasi tingkat TK/PAUD Kota Jogja, diberikan kepada Kiki. Keempat, Kontributor Pengembang Literasi Tingkat SD Kota Jogja, diberikan kepada Tri Sumaryanto. Kelima, Pelajar SMP, diberikan kepada Cahaniko Yahya. Keenam, Pelajar SMA, diberikan kepada Angelica Christina Wibowo.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Jogja, Wahyu Hendratmoko, mengatakan layanan story telling merupakan upaya untuk menumbuhkan minat baca pada anak. Menurutnya, merayakan Hari Mendongeng Sedunia ini penting untuk mengapresiasi mereka yang terlibat langsung.
Ia menjelaskan, melalui story telling, kita dapat membangun karakter, mengasah daya pikir dan menumbuhkan imajinasi anak. “Dengan dongeng kita juga bisa menanamkan nilai-nilai moral seperti kesetiakawanan, kejujuran, rendah hati dan lainnya,” kata Wahyu.
Sejak mulai dilaksanakan beberapa tahun silam, story telling Perpustakaan Kota Jogja telah menghasilkan bibit-bibit pendongeng cilik berprestasi nasional. Semisal pada 2018 lalu, pendongeng perwakilan Perpustakaan Kota Jogja, RR Nadia Marfath Khairunnisa, berhasil meraih juara satu lomba bercerita tingkat nasional yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI.
Hari mendongeng sedunia diperingati setiap tanggal 20 maret. Berawal di Swedia pada 20 Maret 1990, yang pada waktu itu di Swedeia diselenggarakan Alla berattares dag. Kemudian pada 1997 Australia barat menyelenggarakan Celebration of Story selama lima minggu, yang kemudian diikuti negara-negara Amerika Selatan. Hingga sekarang hampir seluruh dunia merayakannya.

Sumber  : https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2019/04/23/510/987220/-perpustakaan-kota-jogja-berikan-penghargaan-pada-pegiat-literasi

e-Book Dinas Perpustakaan Sediakan 2.100 Eksemplar Buku


TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispurda) Kota Metro akan meluncurkan elektronik book (e-Book) untuk memudahkan masyarakat.
Kepala Dispurda Metro Syachri Ramadhan mengatakan, saat ini zaman digital, dan pemerintah harus mengikuti perkembangan tersebut. Karena itu, pihaknya mengeluarkan e-Book agar masyarakat mencari buku bacaan hanya dengan menggunakan smartphone.
"Jadi pengunjung perpustakaan bisa mengakses e-Book melalui website Dispurda Kota Metro tanpa harus datang ke perpus. Nanti juga akan dibuatkan aplikasi. Jadi bisa didownload lewat playstore," ujarnya, Minggu (21/4).
• Mengapa Ada Orang Lebih Senang Baca Buku Fisik Ketimbang e-Book?
Ia menjelaskan, adapun syarat untuk mengakses e-Book, pertama pengunjung harus menjadi anggota e-Book dengan mendaftar di website Dispurda. Setelah mendaftar, akan mendapatkan nomor ID. "Nah, nomor ID ini dibawa ke sini untuk ditukar dengan kartu anggota," bebernya.
Nantinya, terus Syachri, akan ada sekitar 2.100 eksemplar buku dengan berbagai judul yang tersedia di e-Book. Dispurda juga akan berkeliling ke tempat keramaian seperti tempat wisata di Kota Metro untuk memudahkan masyarakat dalam membaca.
• Tambah Koleksi Buku, Perpustakaan Daerah Dibantu Rp 210 juta
"Kita keliling, terus menggunakan motor dan mobil perpustakaan. Misal di saat car free day atau kawasan ramai lainnya. Supaya minat baca masyarakat meningkat," imbuhnya.(dra)

sumber:

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul e-Book Dinas Perpustakaan Sediakan 2.100 Eksemplar Buku, http://lampung.tribunnews.com/2019/04/21/e-book-dinas-perpustakaan-sediakan-2100-eksemplar-buku.
Penulis: Indra Simanjuntak
Editor: soni